Informasi dan Aktivitas Kader Kesehatan SOS RUCI Rutan Klas 1 Cipinang, Jakarta

Berita

Sreening Batuk Pengunjung, Antisipasi penyebaran TB di Rutan Cipinang


Hari TB Sedunia yang jatuh pada tanggal 24 Maret 2018, menjadi momentum penting bagi Rutan Klas I Cipinang – dalam hal ini Klinik Pratama – untuk mempertegas komitmen dan bentuk kepeduliaan terhadap warga binaan pemasyarakatan dalam upaya mencegah dan menyembuhkan penyakit Tuberculosis (TB), sekaligus kepeduliaan pentingnya terhadap pemahaman bahaya penyakit TB beserta penyebarannya.


Langkah yang diambil salah satunya adalah melakukan skrining massal batuk, yang tak hanya kepada warga binaan pemasyarakatan semata, tetapi kali ini difokuskan kepada para pengunjung Rutan Klas I Cipinang, yang diadakan pada tanggal 20 – 23 Maret 2018.

Tujuan dari skrining batuk untuk pengunjung ini adalah untuk meningkatkan angka penemuan kasus TB (intensifikasi penemuan TB) di Rutan Klas I Cipinang, mencegah penularan TB dari pengunjung kepada warga binaan pemasyarakatan, dan juga mencegah penularan TB dari warga binaan pemasyarakatan kepada pengunjung.

Selain melakukan skrining dengan mengisi form skrining batuk – dan ditindaklanjuti dengan pemberian masker dan langkah Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) TB – untuk pengunjung yang diduga suspect TB langsung dilakukan pengambilan dahak. Khusus untuk pengambilan dahak, hanya dilakukan untuk pengunjung yang berdomisi di Jakarta Timur, sedang untuk yang berdomisili di luar Jakarta Timur dianjuran untuk pemeriksaan mandiri.

Pemberian informasi secara lengkap – yang dilakukan oleh anggota kader kesehatan SOS RUCI dan diawasi langsung oleh tim dokter dan paramedis – dilakukan  dengan bahasa yang mudah dimengerti kepada seluruh pengunjung, tentang penyakit TB beserta program penanggulangan dan pencegahannya.

Skrining batuk yang difokuskan pada pengunjung dan keluarga warga binaan pemasyarakatan ini sangatlah beralasan. Karena untuk warga binaan pemasyarakatan sendiri secara rutin sudah dilakukan skrining, baik oleh kader kesehatan SOS RUCI yang setiap hari melakukan observasi ke blok hunian warga binaan – untuk menemukan warga binaan yang sakit dan suspect TB – juga dilakukan pada saat pemeriksaan kesehatan terhadap tahanan yang baru masuk rutan.

Juga, pada saat warga binaan berobat ke klinik, sebelum konsultasi dengan dokter dilakukan pemilahan (triase) terhadap warga binaan yang berobat berdasar sakitnya. Khusus untuk yang batuk, langsung diberi masker dan stempel TemPO (Temukan, Pisahkan dan Obati) di tangannya untuk mendapat prioritas pengobatan terlebih dahulu.

Khusus untuk skrining batuk yang dilakukan pada pengunjung tanggal 20-23 Maret 2018, total yang disurvey selama 4 hari tersebut adalah 1.056 pengunjung, pemberian masker dan KIE TB sebanyak 87 pengunjung, dan pengambilan dahak yang berdomisili di Jakarta Timur sebanyak 5 pengunjung.

Menurut dr. Yulius N. Sumarli – penanggung jawab kegiatan sekaligus Kepala Klinik Pratama Rutan Klas I Cipinang – dalam evaluasi kegiatan seusai acara, menyampaikan bahwa skrining massal ini adalah salah satu bentuk jawaban atas tantangan yang disampaikan Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, pada puncak peringatan Hari TB Sedunia di Monas, Sabtu pagi (24/03/2018). Intinya, Menteri Kesehatan meminta semua pihak untuk fokus pada pencegahan dan pengendalian, penemuan kasus dan pengobatan TB. Jika ditemukan penderita TB, diobati sebaik-baiknya sampai sembuh, betul-betul harus sampai sembuh agar terhindar dari resistensi.

Bahkan, dari paparan menteri Kesehatan, tahun 2017 ditemukan 20.909 terduga TB dan 1.857 di antaranya terbukti TB. Ini merupakan salah satu kerja sama nyata masyarakat dan petugas dalam menemukan kasus TB. Untuk itu, perlu ditingkatkan kegiatan deteksi dini, yang selaras dengan semangat gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS). Gerakan ini perlu menjadi suatu kegiatan terpadu dan memperkuat program Indonesia sehat melalui pendekatan keluarga (PIS-PK).

Sejalan dengan hal itu, Global TB Report Tahun 2017 juga mencatat bahwa insiden TB di Indonesia tahun 2016 sebanyak 1.020.000 – dengan tingkat mortalitas 110.000 kasus – dan angka notifikasi kasus sebanyak 360.565 kasus. Artinya, kasus TB yang ditemukan di Indonesia baru sekitar 35%, sisanya 65% kasus masih belum diobati atau sudah diobati tetapi belum tercatat oleh program. Ironisnya, prosentase terbesar dari kasus yang belum diobati tersebut berada di Lapas/Rutan dan sekolah-sekolah.

Jadi, menurut dr. Yulius, “Secara kontinyu dan berkesinambungan program skrining ini harus terus dilakukan untuk memenuhi himbauan yang disampaikan Ibu Menteri Kesehatan, dan juga temuan-temuan yang ada pada laporan Global TB Report tersebut. Apalagi program penanggulangan TB ini juga didukung penuh oleh unsur pimpinan di Rutan, sehingga kitapun harus bersatu dan bahu-membahu menindaklanjutinya,” ujar Koordinator Dokter Klinik Pratama lebih lanjut.

Dan sebagai program lanjutan skrining untuk pengunjung, rencananya akan dilakukan Skrining Batuk pada pengunjung yang datang ke Rutan Klas I Cipinang pada hari besar agama – Hari Raya Indul Fitri 1439 H – pada pertengahan Juni 2018, selama 4 hari.

***




Foto-foto Kegiatan
20-23 Maret 2018
Selasar Ruang Kunjungan
Rutan Klas I Cipinang
------------------------------------------------------- 




























About SOS RUCI

0 Comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.