Informasi dan Aktivitas Kader Kesehatan SOS RUCI Rutan Klas 1 Cipinang, Jakarta

Artikel

Scabies, Penyakit Kulit yang Menyerang Komunitas

Scabies, sejenis penyakit gatal pada kulit, yang dalam tahun 2015 ini menduduki urutan ke-2 daftar penyakit terbanyak yang diderita warga binaan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas I Cipinang, setelah penyakit pernafasan. Kalau diprosentase, mencapai 28% dari total pasien yang berobat di Klinik Pratama Rutan Klas I Cipinang, selama tahun 2015. Untuk mengenal dan mengetahui lebih lanjut tentang penyakit Scabies, berikut sebuah artikel yang dirangkum Web SOS-RUCI dari berbagai sumber.
***
Secara umum, penyakit scabies disebabkan oleh Sarcoptes scabiei, sejenis tungau berbentuk bundar dan mempunyai empat pasang kaki. Sarcoptes betina yang berada di lapisan kulit stratum corneum dan lucidum membuat terowongan ke dalam lapisan kulit. Di dalam terowongan inilah Sarcoptes betina bertelur dan dalam waktu singkat telur tersebut menetas menjadi hypopi yakni sarcoptes muda. Akibat terowongan yang digali Sarcoptes betina dan hypopi yang memakan sel-sel di lapisan kulit itu, penderita mengalami rasa gatal.
Penyebaran penyakit Scabies disebabkan kondisi kebersihan yang kurang terjaga, sanitasi yang buruk, kurang gizi, dan kondisi ruangan terlalu lembab dan kurang mendapat sinar matahari secara langsung.
Penyakit kulit scabies menular dengan cepat pada suatu komunitas yang tinggal bersama (seperti pada asrama mahasiswa, pondok pesantren, panti asuhan, atau rumah tahanan) sehingga dalam pengobatannya harus dilakukan secara serentak dan menyeluruh pada semua orang dan lingkungan pada komunitas yang terserang scabies, karena apabila dilakukan pengobatan secara individual maka akan mudah tertular kembali penyakit scabies.

Gejala utama scabies adalah Pruritus nocturna, yaitu gatal pada malam hari yang disebabkan aktivitas tungau ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab. Penyakit ini menyerang manusia secara berkelompok, misalnya dalam komunitas yang di sebut diatas, biasanya seluruh anggota komunitas terkena infeksi. Begitu pula dalam sebuah perkampungan yang padat penduduknya, sebagian besar tetangga yang berdekatan akan diserang oleh tungau tersebut.
Timbulnya rasa gatal, karena adanya terowongan pada tempat-tempat yang sering terkena, seperti sela-sela jari tangan, pergelangan tangan, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, umbilicus, bokong dan perut bagian bawah. Terowongan ini berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1 cm, pada ujung terowongan ditemukan papul dan vesikel.

Apa itu Scabies?

Seperti disebut dalam pengantar diatas, penyakit scabies adalah penyakit gatal pada kulit yang disebabkan oleh tungau atau kutu kecil yang bernama Sarcoptes scabiei varian hominis, ditandai dengan keluhan gatal, terutama pada malam hari dan mudah menular melalui kontak langsung atau tidak langsung. Penyakit scabies ini banyak diderita di masyarakat kita, maka tak heran banyak penamaan untuk penyakit ini seperti gudik (gudikan), kudis (kudisan), gatal agogo, budukan, dan lain-lain.

Disebabkan Sarcoptes

Penyakit scabies disebabkan oleh tungau yang berukuran kecil tak tampak oleh mata telanjang sehingga untuk melihatnya diperlukan alat bantu berupa mikroskop. Ukuran Sarcoptes (tungau) betina 0,3-0,4 mm, sedangkan Sarcoptes scabei jantan setengah dari ukuran betina.
Sarcoptes betina yang sudah dibuahi akan tinggal di kulit dengan membuat liang terowongan pada kulit (lihat gambar), disana ia bertelor sekitar 40-50 butir telor, dan akan menetas dalam waktu 3-5 hari. Di luar kulit, kutu ini hanya dapat bertahan hidup 2-3 hari pada suhu kamar.
Sarcoptes betina yang berada di lapisan kulit stratum corneum dan lucidum membuat terowongan ke dalam lapisan kulit. Di dalam terowongan inilah Sarcoptes betina bertelur dan dalam waktu singkat telur tersebut menetas menjadi hypopi yakni sarcoptes muda. Akibat terowongan yang digali Sarcoptes betina dan hypopi yang memakan sel-sel di lapisan kulit itu, penderita mengalami rasa gatal.

Bisa Menular

Karena penyebab scabies adalah kutu, yang dapat menyebar dari orang ke orang maka scabies mudah menyebar dan menular baik secara langsung melalui sentuhan langsung dengan penderita, maupun secara tak langsung melalui baju, seprai, handuk, bantal, air, atau sisir yang pernah digunakan penderita dan belum dibersihkan dan masih terdapat tungau Sarcoptesnya. Penularan scabies juga bisa terjadi secara kontak langsung atau bersentuhan kulit-kulit dan hubungan suami istri. Maka tak heran jika penyakit scabies ini akan mengenai orang secara berkelompok, seperti pada asrama mahasiswa, pondok pesantren, panti asuhan, rumah tahanan, atau satu sekolah.


Kenali Gejalanya

Gejala utama penyakit scabies adalah gatal pada kulit, terutama memburuk pada malam hari. Rasa gatal terjadi karena reaksi alergi terhadap tungau. Terjadi secara berkolompok seperti telah disebutkan di atas.
Gejala scabies atau kudis lainnya meliputi:
·         Gatal di sela-sela jari dan pergelangan tangan.
·         Gatal pada permukaan luar siku dan di ketiak.
·         Gatal di sekitar perut dan pusar.
·         Gatal Pada bagian bokong dan selangkangan
·         Gatal di sekitar puting susu, garis bra, dan sisi payudara (pada wanita).
·         Gatal Pada alat kelamin (pada pria).
·         Pada bayi dan anak-anak kecil, gatal-gatal dan iritasi kulit juga dapat terjadi pada kulit kepala, leher, dan wajah dan telapak tangan dan telapak kaki.

Penyakit scabies akan semakin menyebar dan akan semakin memburuk, setelah semakin lama digaruk dan akan semakin menimbulkan efek yang sangat merugikan kulit yang akan semakin parah. Terkelupasnya atau memburuknya kulit pada bagian yang terkena penyakit scabies tersebut, akan menyebarkan atau menularkan virusnya pada bagian tubuh yang lain.
Apabila penyakit scabies ini semakin lama dan parah, maka pada bagian yang terkena penyakit scabies akan dimakan terus oleh tungau sarcoptes, dan akan terus menyebarkan telur yang sudah menjadi tungau dewasa sehingga akan mengakibatkan menjadi luka besar pada tubuh yang diserang. Apabila penyakit scabies yang menular ini terus berlanjut, maka akan menimbulkan penurunan sel darah yang ada pada tubuh manusia.

Cara Pengobatan

Penyakit scabies ini tidak akan sembuh dengan sendirinya. Untuk menghilangkannya, dan agar tidak menyebar kepada orang lain, maka perlu menggunakan obat scabies berbentuk krim khusus atau lotion yang dioleskan pada kulit. Obat scabies cream ini mengandung permethrin atau kandungan lainnya.
Oleskan obat scabies merata ke seluruh permukaan kulit yang gatal, tapi hindari daerah sekitar mata dan mulut. Setelah dioleskan biarkan, jangan terkena air selama 8 sampai 14 jam (tergantung obatnya) baru kemudian dibersihkan atau mandi.
Antihistamin (seperti interhistin, cetirizin, dll), krim steroid, atau, dalam kasus yang parah, pil steroid dan CTM dapat membantu mengurangi rasa gatal. Obat anti gatal ini diminum sebelum menggunakan obat scabies di atas, tentu hal ini harus berdasarkan rekomendasi dokter. Jika terdapat infeksi skunder yang ditandai dengan nanah pada kulit yang gatal, maka diperlukan antibiotik.

Agar pengobatan bisa tuntas, cara efektif memberantas Scabies diantaranya adalah:
·         Penderita dalam satu rumah/asrama/blok atau komunitas harus diobati secara bersamaan (serempak), untuk memutus rantai penularan. Cuci semua pakaian, seprai, dan handuk yang digunakan dalam 3 hari sebelum memulai pengobatan.
·         Jika perlu, gunakan air panas pada bilasan terakhir sebelum menjemurnya.
·         Bersihkan dengan hati-hati tempat tidur dan ruangan atau kamar yang digunakan oleh orang yang memiliki kudis atau gudikan.

Apakah penyakit Scabies bisa kambuh kembali? jawabannya bisa iya. Oleh karena itu, untuk mencegah infeksi berulang, yang perlu dilakukan adalah menjaga kebersihan diri dengan mandi teratur, berganti pakaian bersih setiap hari, dan juga mencuci pakaian, seprei dan selimut yang dipakai secara rutin dengan bersih, yang bertujuan untuk membunuh tungau yang ada.

Jika diperlukan, segera berobat ke dokter atau klinik terdekat, agar dapat ditentukan bahwa keluhan Anda adalah benar-benar scabies.

***

About SOS RUCI

0 Comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.