Informasi dan Aktivitas Kader Kesehatan SOS RUCI Rutan Klas 1 Cipinang, Jakarta

Kegiatan

Menggandeng Mitra, Mewujudkan Rutan Bebas TB


Permasalahan penyakit Tuberkolusis (TB) di Indonesia sudah mencapai tahap memprihatikan, karena berdasar data terbaru yang dikeluarkan WHO dalam Global Report TB 2015, Indonesia termasuk negara yang tingkat penderita TB nomor 2 di dunia. Bahkan, dalam laporan tersebut juga dinyatakan bahwa TB adalah penyebab kematian akibat infeksi tertinggi melalui HIV. Sementara TB sendiri adalah penyebab kematian tertinggi bagi penderita HIV/AIDS.



Untuk itulah 'Aisyiyah -- sebagai salah satu organisasi kemasyarakatan -- merespon permasalahan penyakit TB dan memberi solusi melalui program Community TB Care 'Aisyiyah yang pelaksanaannya bermitra dengan pemerintah dan organisasi sosial lainnya. Dan untuk menghasilkan capaian dari program tersebut, 'Aisyiyah melakukan perekrutan kader di masyarakat, yang secara sukarela menggunakan tenaga, waktu dan sumberdaya dengan ikhlas dan tanpa pamrih.



Dalam upayanya pula, Community TB Care 'Aisyiyah melakukan penjajakan kerjasama dengan Klinik Pratama Rutan Klas I Cipinang, yang tujuannya agar bisa lebih fokus dalam membantu penanggulangan TB, utamanya pada tempat-tempat khusus seperti di Rutan Cipinang. Ini sejalan dengan yang diungkapkan Hj. Rizki Zulfiana -- Kepala SSR TB Care 'Aisyiyah Jakarta Timur -- dalam acara tatap muka dengan tim dokter Klinik Pratama Rutan Klas I Cipinang dan tim relawan SOS-RUCI, "Kalau sejak 2004 'Aisyiyah melakukan penanggulangan TB dengan membentuk kader-kader komunitas di tengah masyarakat, kali ini melakukan penetrasi dengan langsung masuk ke Rutan. Karena tempat seperti Rutan atau Lapas sangat rentan dengan penularan TB."

Acara yang diadakan di selasar Klinik Pratama pada hari Selasa, 14 Maret 2017 -- dan dihadiri Koordinator Tim Dokter Klinik Pratama, dr. Yulius N. Sumarli serta 18 orang anggota Tim Relawan SOS-RUCI -- selain diisi dengan penjabaran program dari Community TB Care 'Aisyiyah oleh Hj. Rizki Zulfiana (biasa dipanggil Oma Rizki), juga diisi dengan penyegaran tentang penyakit TB, penanggulangan dan resiko, serta teknik menemukan pasien suspek TB.

Dalam kesempatan yang sama, dr. Yulius N. Sumarli pada sambutan pengantarnya lebih menekankan pada pentingnya peran serta warga binaan pada program penanggulangan TB ini, "Warga binaan sebagai obyek dari penyebaran penyakit TB, resiko penularannya cukup tinggi kalau tidak segera diobati. Kesadaran dan partisipasi aktif warga binaan sangat diperlukan untuk menemukan suspek. Untuk itu keterlibatan kader-kader yang handal sangat diperlukan untuk membantu memberi penyuluhan dan penyadaran pada warga binaan."

Lebih lanjut dr. Yulius juga berharap, "Jangan sampai ada warga binaan yang terkena TB di Rutan, kemudian sakitnya dibawa pulang. Lebih baik diobati sampai tuntas di Rutan. Target kita, Rutan Klas I Cipinang bebas TB," tandas dr. Yulius.

About SOS RUCI

0 Comments:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.