Untuk menjaga kesehatan, tidak hanya
dengan menerapkan pola hidup sehat semata, tetapi juga perlu melihat kondisi
fisik dengan cara melakukan pemeriksaan secara rutin, untuk mengetahui secara
pasti kondisi kesehatan dimaksud. Dengan tujuan itu pula, pada hari Selasa, 7
Februari 2017, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas I Cipinang bekerjasama dengan PT. Synergy Worldwide Indonesia
mengadakan kegiatan cek kesehatan untuk petugas di lingkungan Rutan Klas I
Cipinang.
Acara yang berlangsung di Aula lantai 2
Gedung II, dibuka oleh Bapak Asep
Sutandar – Karutan Klas I Cipinang – pada pukul 09.15 Wib, dihadiri 34
orang, yaitu unsur Pimpinan Struktural, Kepala Seksi, Kepala Sub Seksi, para
Staf dan juga Medis dan Paramedis yang ada di lingkungan Rutan Cipinang. Dalam
sambutan pembukaan, Karutan menekankan perlunya menjaga kesehatan dengan
mengkontrol pola makan sehari-hari, terutama jenis makanan yang dikonsumsi.
“Tanpa kita sadari hampir tiap hari kita makan makanan yang tidak sehat,
seperti gorengan dan sejenisnya. Padahal itu rentan menjadi pemicu penyakit
kolesterol. Bahkan, untuk jadwal makanpun kadang kurang tertib, ada yang sampai
4 kali sehari, sehingga bentuk badan tidak ideal. Untuk itulah perlu dilakukan
pemeriksaan kesehatan dan tidak segan untuk selalu konsultasi dengan dokter,”
demikian pesan Pak Asep, dalam sambutannya.
Sesi berikutnya diisi dengan presentasi
dari dr. Yulius N. Sumarli – Koordinator Klinik Pratama Rutan Klas I Cipinang –
tentang Program TB yang ada di Rutan Cipinang. Dr. Yulius mengawali dengan
pemaparan betapa bahayanya perkembangan penyakit TB di Indonesia. Karena kalau
mengacu pada data, bahwa Indonesia ternyata menempati urutan ke-2 di dunia
sebagai negara dengan tingkat penyakit TB terbesar, yaitu 647 penderita per
1.000 penduduk di tahun 2016. Meningkat dari urutan ke-4 di tahun 2011 yang
mempunyai besaran 327 penderita TB per 1.000 penduduk.
Lebih lanjut dr. Yulius menjabarkan faktor-faktor
penyebab TB, faktor penularan, resiko penularan, cara pengobatan dan juga
pencegahannya dari penyakit TB tersebut. Sebagai gambaran, dari hasil
penelitian yang dilakukan di Lapas Salemba dan Rutan Cipinang tahun 2016, “Ada
50 persen warga binaan yang terindikasi TB laten. Ini tugas kita bersama untuk
mengantisipasi dan mencegah penyebaran lebih luas lagi, terutama di Rutan
Cipinang. Bukan hanya dokter dan paramedis yang ada di poliklinik, tetapi juga
petugas, paste, staf dan semua unsur yang ada di Rutan untuk waspada dan ikut
memberikan edukasi pada warga binaan, baik masalah kebersihan dan kesehatan di
blok hunian maupun dalam hal teknis seperti etika batuk,” urai dr. Yulius.
Dalam kesempatan sesi berikutnya, Ibu Ulfi
Fitri Hijrati dari tim PT. Synergy Worldwide Indonesia – perusahaan yang
bergerak di bidang Health and Wealth Consultant – menyampaikan materi tentang
perlunya organ tubuh untuk dibersihkan dengan metode detoksasi. Setidaknya ada
7 organ pokok yang harus dibersihkan untuk menjadikan tubuh sehat dan bugar.
Dengan sistem cek kesehatan SmartDetok, akan diketahui hasil pengukuran dengan
akurasi tinggi tentang tingkat obesitas, tingkat stres, dan usia pembuluh
darah.
Dan untuk prakteknya, di sesi terakhir
diisi dengan cek kesehatan untuk seluruh peserta yang hadir dengan menggunakan
program uBioClip v70, sebuah sistem cek kesehatan dengan hanya 1 jari dan tanpa
jarum sudah bisa mengukur usia pembuluh darah, mengukur akumulasi stres,
mengukur tingkat obesitas dan mengukur relaksasi tubuh dan jiwa.
Acara yang berlangsung dalam suasana
segar, penuh kekeluargaan dan dinamis, berakhir pada pukul 11.45 Wib.
***
0 Comments:
Posting Komentar