Untuk mengantisipasi meningkatnya angka
kasus TB (Tuberkulosis) di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas I Cipinang, dan
pencegahan penularan TB dari pengunjung kepada warga binaan pemasyarakatan
(WBP) atau sebaliknya, maka Klinik Pratama Rutan Klas I Cipinang – bekerja sama
dengan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Kanwil Kementerian Hukum dan HAM DKI
Jakarta, LSM ‘Aisyiyah dan RED Institute – mengadakan survey batuk pada
pengunjung Rutan Cipinang yang mengunjungi keluarganya (WBP) di kunjungan Hari
Lebaran tahun 2017.
Survey batuk yang dilaksanakan selama 3
hari – Minggu, Senin dan Selasa, tanggal 25-27 Juni 2017 – dilakukan oleh Kader
Kesehatan SOS RUCI dengan pengawasan dan pemantauan langsung oleh tenaga medis
Klinik Pratama, yang setiap harinya dibagi menjadi 2 shift yaitu pada kunjungan pagi (08.00 – 12.00 Wib) dan kunjungan
siang (13.00 – 16.00 Wib).
Secara teknis, survey batuk pada kunjungan
di hari lebaran ini dilakukan pada setiap pengunjung tanpa terkecuali – mulai
dari anak-anak sampai orang dewasa, dengan metode wawancara langsung dan
menggunakan formulir isian survey batuk – dipusatkan di pintu 7 Rutan Klas I
Cipinang, sebelum pengunjung bertemu keluarganya (WBP) langsung di ruang dan
area kunjungan yang telah ditentukan.
Untuk pengunjung yang pada hari kunjungan
sedang batuk, langsung diberikan masker dan wajib digunakan selama berada di
lingkungan rutan, dan diberikan informasi mengenai etika batuk yang benar.
Berikutnya, dilakukan pendataan pada pengunjung yang batuk tersebut, terutama
data kependudukan (nama dan alamat) untuk identifikasi wilayah dan kelengkapan
data pelaporan.
Selanjutnya, untuk pengunjung yang batuk
dan memiliki tanda-tanda suspect
(terduga) TB) – seperti batuk berdahak lebih dari 2 minggu, sesak napas, nyeri
dada, batuk darah, penurunan berat badan drastis, atau keringat malam tanpa
sebab, serta perokok aktif – langsung dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,
dengan pengambilan sampel dahak, terutama yang berasal dari wilayah Jakarta
Timur. Proses selanjutnya, sampel dahak difiksasi di laboratorium Klinik
Pratama pada hari yang sama, dan dikirim ke Puskesmas Jatinegara (Jakarta
Timur) untuk dilakukan pembacaan hasil.
Dalam kegiatan yang berlangsung selama 3
hari tersebut, survey batuk berjalan dengan lancar dan tidak mengalami kendala
yang berarti. Memang, dari ribuan pengunjung yang mendatangi keluarganya (WBP)
di Rutan Klas I Cipinang, ada beberapa yang nampaknya kurang memahami tujuan
survey batuk ini, sehingga kadang enggan memberikan jawaban yang benar ataupun
mencoba menghindar dari pemeriksaan. Tetapi upaya yang dilakukan anggota Kader
Kesehatan SOS RUCI – yang dalam hari ke-3 dibantu oleh Kader TB ‘Aisyiyah
Jakarta Timur – dengan pola pendekatan dan komunikasi yang persuasif, rata-rata
pengunjung bisa memaklumi dan mendukung kegiatan survey batuk pada pengunjung
ini.
Seperti yang disampaikan Bapak Lukman Permana dari Pisangan Lama,
Jakarta Timur – datang bersama 6 orang anggota keluarganya di hari ke-2
kunjungan hari lebaran – yang langsung memberikan respon positif ketika
mendapat penjelasan tujuan survey batuk ini, “Bagus, Bagus! Ini harus didukung,
supaya tidak ada kekhawatiran kita tertular penyakit, baik sesama pengunjung
maupun dari penghuni rutan. Terima kasih, semoga ini tetap rutin dilakukan,”
ungkap bapak yang mengunjungi keponakannya (WBP), yang terkena kasus kriminal.
Sementara itu, dr. Yulius N. Sumarli – Kepala Klinik Pratama Rutan Klas I Cipinang
– yang selama 3 hari kegiatan selalu memantau dan mendampingi di lapangan,
menjelaskan bahwa survey batuk di hari kunjungan khusus hari besar agama ini
adalah terobosan baru dalam upaya penanggulangan penyakit TB di lingkungan Rutan dan Lapas. “Ini baru pertama
kali diadakan di rutan dan lapas yang ada Indonesia, semacam pilot project yang hasilnya nanti bisa
dijadikan acuan untuk kegiatan sejenis. Untuk di Rutan Cipinang, kegiatan ini
akan kita lanjutkan di kunjungan rutin harian maupun internal harian untuk
tahanan baru maupun warga binaan,” papar dr.
Yulius, saat memberikan briefing
pada Kader Kesehatan SOS RUCI sebelum menjalankan tugasnya.
***
0 Comments:
Posting Komentar