Permasalahan yang dihadapi Rutan Klas 1 Cipinang, Jakarta Timur rupanya bukan hanya jumlah penghuni rutan yang melebihi kapasitas, tetapi juga minimnya tenaga kesehatan yang harus melayani masalah kesehatan seluruh warga binaan.
Rutan Klas 1 Cipinang memiliki kapasitas hunian sebanyak 1.136 tahanan, sementara penghuni rutan saat ini sudah mencapai 3.395 tahanan. Jumlah tersebut harus ditangani oleh 15 tim medis yang terdiri dari lima dokter umum, tiga dokter gigi, dan tujuh perawat.
"Kita memang sangat kekurangan tenaga medis, perbandingannya itu sampai 1:200. Ini tentu beban yang luar biasa," kata Koordinator Poliklinik Rutan Klas 1 Cipinang, Yulius Sumarli, di Jakarta, Selasa (24/2).
Karena itu sejak Oktober 2010, beberapa warga binaan rutan mulai dilibatkan sebagai petugas pelayaan kesehaan atau disebut save our soul Rutan Cipinang (SOS Ruci). Merekalah yang kemudian membantu peran tenaga medis di rutan yang jumlahnya sangat terbatas.
"Sekarang ini ada 33 SOS Ruci yang kami tempatkan di masing-masing blok. Mereka sebelumnya sudah diseleksi dan diberi pelatihan khusus," terang Yulius.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi SOS Ruci antara lain harus sudah divonis hukuman penjara antara 2-4 tahun, pendidikan minimal SMA, serta harus lulus tes tertulis, dan wawancara.
"Tugas mereka selama di rutan seperti memberikan pertolongan saat kondisi gawat darurat, menjadi penyuluh kesehatan, membantu petugas medis di poliklinik, serta menjadi duta kesehaan lingkungan. Tugas ini dilakukan mereka dengan sukarela," ujar dia.
Walau tidak dijanjikan bakal diberi pengurangan hukuman, tetapi menurut Julius pengabdian para SOS Ruci ini akan menjadi catatatan khusus yang bisa saja memengaruhi masa hukumannya.
"Mereka bebas keluar masuk blok dan kami tempatkan bersama-sama. Tentunya ini akan jadi catatan baik bagi mereka karena sudah mengabdi selama di rutan," tambahnya.
***
sumber: http://www.beritasatu.com (24/02/2015)
0 Comments:
Posting Komentar